Gong Ageng, itulah nama Gong besar berdiameter lebih dari 6 meter yang terpasang di depan pintu masuk utama Bantul Exspo 2008 yang diadakan di Pasar Seni Gabusan, Jl Parangtritis Km 9 Gabusan, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Gong ini ditujukan sebagai simbol atau icon Bantul Exspo 2008 dan juga dimaksudkan supaya masyarakat khususnya generasi muda mengerti dan mengetahui salah satu gamelan khas peninggalan Jawa ini.

Gong Ageng juga bertujuan untuk memecahkan reko Muri dan untuk menyaingi gong-gong Besar sebelumnya (gong besar TMII dan Gong di Surabaya). Gong yang dibuat oleh warga Bangunjiwo Bantul ini menghabisakan 45 tong bekas. Gong Ageng memiliki diameter 6 meter dan berat sekitar 56 kwintal (bisa gepeng kalo kemblegan).


Pemasangan Gong Ageng (foto by Yan Arif)

Jika anda berminat anda dibebaskan untuk berfoto-foto di sekitar Gong Ageng, dan menurut pemberitaan dari bantulkab.go.id anda juga berhak untuk memukul gong tersebut asalkan tidak bersifat merusak (karena menurut saya sisi lain orang indonesia adalah hobi merusak) :D.

Gong Ageng yang memiliki tujuan memecahan rekor MURI ini, banyak menimbulkan berbagai komentar dari warga masyarakat, seperti menurut Bapak Sukamto seorang Pegawai Negeri dari Dinas Sosial ini berpendapat bahwa
"Gong Ageng ini adalah wujud ekspresi dan ketrampilan dari warga Bantul dan ketrampilan-ketrampilan seperti ini patut untuk dikembangkan arena dapat menarik wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri, yang dimana nantinya para wisatawan ini akan menambah aset pendapatan daerah."

Pembukaan Bantul Exspo 2008 Oleh Bapak Idham Samawi (foto by Yan Arif)

Berbeda lagi dengan pendapat Mas Tomo, seorang pegawai honorer di salah satu SD di daerah Pundong Bantul ini berpendapat bahwa
Gong Ageng ini hanyalah untuk mencari Sensasi, karena menurutnya Sensasi-sensasi yang tercatat dalam rekor muri ini sebagian bukanlah suatu rekor yang bisa dikatakan rekor (gek pie kui??) "begini lho mas Amri (kata mas Tomo kepada saya) Bagi saya sebutan Rekor itu pantas untuk sesuatu yang benar-benar original yang hanya ada satu dan tak tersaingi, kalo seperti Gong itu aja banyak yang bisa buat, asalkan kita punya duit! jadi ini bukan suatu rekor" menurut mas Tomo.

Namun bagi saya hal-hal seperti itu adalah sah sah saja dan saya juga sependapat denga Bapak Sukamto dan Mas Tomo tadi (tidak punya pedirian :D) asalkan semua bertujuan untuk kebaikan.

Bagaimana menurut anda? silahkan isi komentar anda di bawah ini.
Dan bagi saya tak ada ruginya anda berkunjung dan melihat secara langsung Gong Ageng yang berada di Pasar Seni Gabusan, sembari melihat-lihat Bantul Exspo 2008 dan melihat Pasar Seni Gabusan Pasar seni yang dibanggakan oleh warga Bantul.

Anugrah MURI yang diterima langsung Oleh Bapak Bupati Bantul (foto by Yan Arif)

7 komentar:

  1. Anonim on Kamis, 07 Agustus, 2008

    mri, aku dah comment A_A

    saking kerennya blog mpe loadingny lamaaaaa....
    moga aja bandwidnya ga turun..
    ayo ramaikan BE 2008... jangan lupa Parkir ya....

     
  2. Anonim on Kamis, 07 Agustus, 2008

    opo kie,,, gede sekali...

     
  3. Anonim on Kamis, 07 Agustus, 2008

    kwoakwoka..

    "begini lho mas Amri (kata mas Tomo kepada saya) Bagi saya sebutan Rekor itu pantas untuk sesuatu yang benar-benar original yang hanya ada satu dan tak tersaingi, kalo seperti Gong itu aja banyak yang bisa buat, asalkan kita punya duit! jadi ini bukan suatu rekor"

    duit lagi duit lagi. iks..

     
  4. Anonim on Kamis, 07 Agustus, 2008

    tumben BANTUL bisa bikin kek gituan.. =P~

     
  5. Anonim on Kamis, 07 Agustus, 2008

    pesen Gong gede ne segitu ya mas Amri , tolong di bawakan ke rumah saya ......

     
  6. Anonim on Jumat, 08 Agustus, 2008

    bangga bisa jadi warga bantul...he he he. mri, kok ono backsound misterius kaget je aq , tak kira suara penunggu ng gawean aq je ....hwck hck ..

     
  7. Bakule Telo on Jumat, 08 Agustus, 2008

    yah inilah Bantul!! sebuah kabupaten kecil namun mampu membuat yang besar besar :)) Gong nya yang besar bukan yang laen... hehehe